Minggu, 06 Maret 2016

GASELA

GASELA

KOMPOSISI
Tiap tablet salut selaput mengandung :
Ranitidin HCI setara dengan ranitidin  150 mg.

CARA KERJA OBAT
Suatu histamin antagonis reseptor H2 menghambat kerja histamin secara kompetitip pada reseptor H2 dan mengurangi sejresi asam lambung. Ranitidin diabsorbsi 50% setelah pemberian oral. Konsentrasi puncak plasma dicapai 2 - 3 jam setelah pemberian dosis 150mg. Absorbsi tidak di pengaruhi secara signifikan olah makanan dan antasida. Waktu paruh 2,5 - 3 jam pemberian oral. Ranitidin diekskresi melalui urine.

INDIKASI

  • Pengobatan jangka pendek tukak usus 12 jari aktiv, mengurangi gejala refluks esofagitis.
  • Terapi pemeliharaan setelah penyembuhan tukak usus 12 jari, tukak lambung.
  • Pengobatan keadaan hipersekresi patologis ( misal : sindroma zollinger ellison dan mastositosis sistemik ).
DOSIS
  • Tukak usus 12 jari aktif : 150mg, 2 x sehari ( pagi dan malam ) atau 300mg sekali sehari sesudah makan malam atau sebelum tidur, selama 4 sampai 8 Minggu.
  • Tukak lambung aktif  : 150mg, 2xsehari, ( pagi dan malam ) selama 2 minggu.
  • Terapi pemeliharaan pada penyembuhan tukak 12 jari dan tukak lambung : Dewasa :150mg malam sebelum tidur.
  • Keadaan hipersekresi patologis ( zollinger Ellison dan mastositosis sistemik) Dewasa : 150 mg dua kali sehari dengan lama pengobatan ditentukan oleh dokter berdasarkan gejala klinik yang ada. dosis dapat ditingkatkan sesuai kebutuhan masing-masing penderita. dosis 6 gram sehari dapat diberikan pada penyakit yang berat.
  • Refluks gastro esofagitis : Dewasa : 150 mg, dua kali sehari.
  • Esofagitis Erosif : Dewasa : 150 mg 4 kali sehari.
  • Pemeliharaan dan penyembuhan esofagitis erosif : dewasa 150 mg dua kali sehari.
  •  Dosis pada penderita gangguan fungsi ginjal : bila bersihan Kreatinin < 50ml/24jam. Bila perlu dosis dapat ditingkatkan secara hati-hati 12 jam atau kurang tergantung kondisi penderita.
  • Hemodialisis menurunkan kadar ranitidin yang terdistribusi.
KONTRA INDIKASI
Penderita yang hipersensitif terhadap obat ini.

EFEK SAMPING
  • Sakit kepala
  • Susunan saraf pusat,  jarang terjadi : malaise, pusing, mengantuk, insomnia, vertigo, agitasi, depresi, halusinasi.
  • Kardiovaskuler jarang dilaporkan : aritmia seperti takikardia, bradikardia, atrioventrikular blok, premature ventricular Beats.
  • Gastrointestinal : konstipasi, diare, mual, muntah, nyeri perut jarang dilaporkan : pankreatitis.
  • Muskuloskeletal, jarang dilaporkan : arthralgia dan malgia.
  • Hematologik :  leukopenia, granulositopenia, trombositopenia, ( pada beberapa penderita). Kasus jarang terjadi seperti agranulositopenia, pansitopenia,  trombositopenia, anemia plastik pernah dilaporkan.
  • Endocrine : ginekomastia impoten dan hilangnya libido pernah dilaporkan penderita pria.
  • Kulit,  jarang dilaporkan: ruam eritema multiforme, alopecia.
  • Lain lain, kasus hipersensitifitas yang jarang contoh: bronkospasme demam, eosinofiia. Anafilaksis, edema, angioneurotik, sedikit peningkatan kadar dalam Kreatinin serum.
PERINGATAN DAN PERHATIAN
  • Umum : pada penderita yang memberikan simtomatik respon terhadap ranitidin, tidak menghalangi timbulnya keganasan lambung.
  • Karena ranitidin di eksresi terutama melalui ginjal, dosis ranitidin harus disesuaikan pada penderita dengan gangguan fungsi ginjal.
  • Hati-hati pemberian pada gangguan fungsi hati karena ranitidin dimetabolisme di hati.
  • Hindarkan pemberian pada penderita dengan riwayat porfiria akut.
  • Hati-hati penggunaan pada wanita menyusui.
  • Khasiat dan keamanan penggunaan pada anak-anak belum terbukti.
  • Waktu penyembuhan dan efek samping pada usia lanjut tidak sama dengan penderita usia dewasa.
  • Pemberian pada wanita hamil hanya jika benar-benar sangat dibutuhkan.
INTERAKSI OBAT
  • Ranitidin tidak menghambat kerja dari sitokrom p450 dalam hati.
  • Pemberian bersama warfarin dapat meningkatkan atau menurunkan waktu protrombin.
OVER DOSIS
Gejala-gejala overdosis antara lain pernah dilaporkan gangguan pencernaan akut, hipotensi, cara berjalan yang tidak normal.

Penanganan overdosis :
  • Induksi dengan cara dimuntahkan atau bilas lambung.
  • Untuk serangan : dengan cara pemberian diazepam injeksi l. V.
  • Untuk bradycardia : dengan cara pemberian atropin.
  • Untuk aritmia : dengan cara pemberian lidokain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar