Jumat, 04 Maret 2016

POLAMEC

POLAMEC


KOMPOSISI :

Polamec tablet :
Tiap tablet   mengandung       Dekslorfeniramin maleat 2mg

Polamec syrup :
Tiap sendok takar (5 ml) mengandung deksklorfeniramin maleat 2mg.

CARA KERJA OBAT :

Mengandung antihistamin dekslorfeniramin maleat yang bekerja secara kompetitif reversibel pada sel reseptor histamin.

INDIKASI:

Untuk pengobatan simtomatis pada rinitis alergi yang menahun atau musiman, rinitis vasomotor, konjungtivitis alergik, manifestasi kulit alergi ringan tanpa komplikasi dari urtikaria dan angioderma, reaksi alergi pada darah atau plasma. Reaksi anafilaktik sebagai tambahan pada pemberian epinephrine dan terapi standar lainnya setelah manifestasi akut dapat diatasi. Kondisi kulit akut seperti eksema alergik, gigitan serangga, dermatitis atopik, dermatitik kontak dan dermografisme.

DOSIS DAN CARA PEMBERIAN :

Dosis harus di sesuaikan secara individu atau tergantung pada kebutuhan dan respon pada penderita.

Tablet :

  • Dewasa dan anak-anak usia 12thn atau lebih: 1tablet 3-4 x sehari dengan dosis maksimum total 12mg. Untuk sebagian penderita, dosis harian maksimum total 6mg sehari sudah cukup.
  • Anak-anak usia 6-12thn: 1/2tablet 3-4 x sehari dengan dosis maksimum 6mg.
Sirup :
  • Dewasa fan anak-anak usia 12thn atau lebih : satu sendok teh 3-4 x sehari.
  • Anak-anak usia 6-12thn: 1/2 sendok teh 3-4 x sehari.
PERINGATAN DAN PERHATIAN:

Gunakan hati-hati pada penderita dengan glaukoma sudut sempit, tukak peptik stenosis, obstruksi leher kandung kemih, penyakit kardiovaskular termasuk hipertensi, peningkatan tekanan intraokular dan hipertiroidisme,juga pada penderita dengan riwayat asma bronkial. 
Pasien harus di peringatkan untuk tidak melakukan aktivitas yang memerlukan kewaspadaan mental.
Pada pasien yang berusia lebih dari 60thn, antihistamin dapat menyebabkan sedasi, pusing dan hipotensi. Keamanan pada anak-anak di bawah usia 2thn belum di tetapkan. 
Keamanan pemakaiannya pada wanita hamil belum di tetapkan. Gunakan hati-hati pada ibu yg sedang menyusui karena belum diketahui apakah produk ini diekskresikan dalam air susu.

INTERAKSI OBAT:

Penghambat monoamin oksidase memperpanjang dan memperbesar efek antihistamin, dapat terjadi hipotensi berat. Pemakaian bersama dengan alkohol antidepresan trisiklik, barbiturat atau depresan system saraf pusat lainnya dapat mempotensiasi efek sedatif dari dekslorfeniramin. Kerja antikoagulan oral dapat dihambat oleh antihistamin.

EFEK SAMPING :

Sama dengan antihistamin lainnya, efek samping yang paling sering adalah rada kantuk.
Kemungkinan efeksamping antihistamin lainnya meliputi reaksi kardiovaskular, hematologis, neurologis, saluran pencernaan saluran kemih - kelamin dan reaksi saluran pernafasan.
Pernah di laporkan efek samping umum seperti urtikaria, ruam obat, renjatan anafilaktik, fotosintesifitas, perspirasi yang berlebihan, rasa kedinginan, mulut, hidung dan tenggorokan kering.

KONTRA INDIKASI:

Peka terhadap setiap bahan obat atau obat-obat lain yang memiliki struktur kimia yang serupa. Jangan di gunakan untuk gejala pebyakit saluran pernafasan bawah. Jangan diberikan pada bayi yg baru lahir dan bayi prematur atau pada yang sedang mendapat terapi penghambat monoamin oksidase.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar